UNSEFALUS (KELAINAN PADA TULANG TENGKORAK)
MAKALAH
DISUSUN
OLEH :
ANIK
YULISETYANI
AKADEMI KEBIDANAN AN-NUR PURWODADI
ANGKATAN 2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan ke hadirat Allah SWT,. Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ANSEPALUS” Dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam bidang kesehatan,
sudah sepatutnya kita mengetahui perkembangan ilmu kesehatan tentang “ANSEPALUS”.
Hal ini sangat berguna mengingat di masa yang akan datang, sebagai seorang bidan
akan menjadi manusia yang teramat penting sebagai pelayan kesehatan masyarakat.
Meskipun makalah ini
dibuat dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, baik keterbatasan waktu,
dana, terlebih lagi keterbatasan kemampuan kami, namun kami berharap semoga
makalah ini memenuhi syarat sebagai tugas yang kami dapat dari dosen pengajar
kami.
Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku penulis, dan umumnya bagi
pembaca.
Purwodadi,
03 Maret 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang
BAB II PEMBAHASAN
2.
1 Pengertian..............................................................................................
2.
2 Etiologi .................. ........................................................................... 2
2.
3 Gejala 4
2.
4 Pemeriksaan.............. 4
2.
5 Pencegahan ................ ...................................................................... 5
2.
6 Anjuran.............. ............................................................................... 5
BAB III KASUS................. .... 6
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 9
4.1 Kesimpulan ......................................................................................
4.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kelainan
otak bisa terjadi pada saat otak sedang dibentuk maupun setelah otak terbentuk
sempurna.Beberapa kelainan otak dapat diketahui sebelum bayi lahir, yaitu
melalui pemeriksaan USG dan pemeriksaan cairan ketuban.
Janin
ansefalus akan mengalami pertumbuhan badan relatif subur sehingga menimbulkan
persalinan distonsia bahu dan badan bayi. Karena pembukaan yang reltif kecil
setelah kepala atau ansefali lahir, persalinan badan menimbulkan trauma ruptura
servik uteri dengan pendarahan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.
1 Pengertian
Anensefalus
adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak
terbentuk. Anensefalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang
terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan
pembentuk otak dan korda spinalis).
2.
2 Etiologi
Anensefalus
terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi penyebabnya yang
pasti tidak diketahui. Penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus
berhubungan dengan racun di lingkungan juga kadar asam folat yang rendah dalam
darah. Anensefalus ditemukan pada 3,6-4,6 dari 10.000 bayi baru lahir. Faktor
resiko terjadinya anensefalus adalah:
-
Riwayat anensefalus pada kehamilan sebelumnya
-
Kadar asam folat yang rendah.
Resiko
terjadinya anensefalus bisa dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam
folat minimal 3 bulan
sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.
2.
3 Gejala
Ibu
: polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)
Pada
Bayi :
-
Bayi tidak memiliki tulang tengkorak
-Bayi
tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)
-
Bayi kelainan pada gambaran wajah
-
Bayi kelainan jantung.
2.
4 Pemeriksaan
Pemeriksaan
yang biasa dilakukan adalah:
-
Kadar asam lemak dalam serum ibu hamil
-
Amniosentesis (untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein)
-
Kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)
-
Kadar estriol pada air kemih ibu
-
USG.
Bayi
yang menderita anensefalus tidak akan bertahan, mereka lahir dalam keadaan
meninggal
2.
5 Pencegahan
Ada beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cacat bawaan. Inilah beberapa di
antaranya:
·
Wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan
cacat bawaan hendaknya lebih waspada karena bisa diturunkan secara genetik.
“Lakukan konseling genetik sebelum hamil”.
·
Usahakan untuk tidak hamil jika usia ibu sudah
mencapai 40 tahun.
·
Lakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang
rutin, dan usahakan untuk melakukan USG minimal tiap trimester.
·
Jalani pola hidup sehat. Hentikan
kebiasaan merokok dan hindari asap rokok, selain juga alkohol dan narkoba
karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar peluang terjadinya
kelainan kongenital dan keguguran. Kelainan kongenital adalah penyebab
keguguran yang paling besar, misalnya jika paru-paru janin tidak dapat
berkembang sempurna.
·
Penuhi kebutuhan akan asam folat. Dalam pemeriksaan,
dokter akan memberi suplemen asam folat ini.
·
Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi. Vitamin A
termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air, tapi larut dalam lemak. Jadi,
bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh. Dampaknya antara lain janin
mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem kencing dalam kelamin),
mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar adrenal.
·
Jangan minum sembarang obat, baik yang belum ataupun
sudah diketahui memberi efek buruk terhadap janin.
·
Pilih makanan dan masakan yang sehat. Salah satunya,
hindari daging yang dimasak setengah matang (steak atau sate). Dikhawatirkan,
daging itu masih membawa kuman penyakit yang membahayakan janin dan ibunya.
·
Kalau ada infeksi, obatilah segera : terutama infeksi
TORCH (TOksoplasma, Rubela, Citomegalo, dan Herpes). Paling baik, lakukan tes
TORCH pada saat kehamilan masih direncanakan, bukan setelah terjadinya
pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi, pengobatan bisa langsung
dilakukan.
2. 6 Anjuran
Dianjurkan setiap wanita
usia subur yang telah menikah untuk mengkonsumsi multivitamin yang mengandung
400 mcg asam folat setiap harinya. Sedang wanita yang pernah melahirkan anak
dengan cacat tabung saraf sebelumnya, dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat
yang lebih tinggi yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selama kehamilannya.
Tidak
mengkonsumsi alkohol samasekali selama kehamilannya. Alkohol dapat menimbulkan
fetal alcohol syndrome (FAS), yaitu suatu kondisi dimana anak mengalami ganggu an perkembangan, paras wajah yang tidak
normal dan gangguan dari sistem saraf pusat.
Saat
kehamilan, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan Alpha
Feto-Protein (AFP) untuk melihat adanya kelainan janin, seperti spina bifida
dan anensefalus. Selain itu, tindakan lebih lanjut dapat digunakan dengan
mengambil sampel villi korealis dari janin dan cairan ketuban (amniosentesis),
bagi wanita hamil yang telah berusia di atas 35 tahun, atau pada wanita yang
berisiko tinggi melahirkan bayi cacat.
Yang tidak
kalah pentingnya adalah melakukan asuhan antenatal secara teratur.
Konsultasikan dengan dokter mengenai penyakit yang Anda derita seperti
diabetes, epilepsi (ayan) dan lainnya, juga obat-obat yang pernah Anda konsumsi
selama kehamilan
BAB III
KASUS
Berdasarkan pemeriksaan : Dr. H. ANANDIA YUSKA,
SpOG
PENTING NYA KONTROL SELAMA MASA KEHAMILAN !!!
Kemaren sore, tanggal 20 Januari
2009 seperti biasa saya melakukan operasi seksio sesaria terhadap seorang ibu
berumur 26 tahun. Ini merupakan kehamilan ke 3, dengan 1 orang anak yang hidup
dan 1 kali dilakukan kuret tanggal 13 Februari 2008. Setelah dilakukan kuret
bulan Februari ini, si ibu tidak pernah muncul lagi untuk kontrol ulang.
Tetapi, tiba-tiba kemaren si ibu
datang lagi untuk periksa ke Poli Kebidanan di tempat saya bekerja dengan
keadaan sedang hamil lagi. Seperti biasa, saya lakukan anamnesa (tanya jawab)
dan saya dapatkan, ternyata si ibu sudah terlambat 21 hari dari taksiran
tanggal persalinannya yaitu tanggal 30 Desember 2008. Setelah saya tanyakan
kenapa baru sekarang kontrol lagi, si ibu dan suami nya dengan enteng nya menjawab
: ” dok, kalo di kampung saya, sudah biasa terlambat dari tanggal persalinan.
Malah, ada yang sampe 11 – 12 bulan hamilnya. Ini saja, saya
disuruh lagi untuk kontrol ulang ke
“tenaga kesehatan” 1 minggu lagi “.
Hhhmmmm…., dijaman yang sudah maju
ini, kok masih ada ya yang bangga dengan kesalahan dan ketidaktahuan yang ada
didirinya…. Dan yang lebih parah lagi, kok ya si “tenaga kesehatan” ini, yang
sudah tahu dengan pasti taksiran tanggal persalinan si ibu ( 30 Desember 2008
), tidak menganjurkan untuk memeriksakan si ibu ke sarana kesehatan yang lebih
baik, minimal untuk dilakukan pemeriksaan USG.
Sewaktu saya melakukan pemeriksaan
rutin USG, semua organ pada janin normal. Kaki, tangan, jantung…semuanya
normal. Dan dari USG saya dapatkan janin berjenis kelamin perempuan. Tetapi,
perasaan saya tidak enak…. Saya tidak menemukan gambaran tulang kepala janin !
Setelah dijelaskan ke si ibu dan
suami nya, bahwa kemungkinan si janin ada kelainan dan juga sudah lewat 21 hari
dari tanggal taksiran persalinan, diputuskan untuk melakukan operasi seksio
sesaria.
Ternyata, apa yang membuat perasaan
saya yang tidak enak itu terbukti. Yang saya temukan sewaktu operasi…begitu
miris dihati saya dan tim operasi saya di kamar operasi. Si ibu mengandung bayi
ANENSEFALUS !!!
Kalau saja si ibu dari awal
kehamilannya sudah melakukan pemeriksaan rutin USG, kelainan ini dapat kita
deteksi dari awal kehamilan. Dan kalaulah Anensefalus ini kita temukan pada
kehamilan 11 minggu tentu bayinya bisa kita keluarkan (Terminasi Kehamilan),
itupun atas permintaan dan persetujuan si ibu dan keluarganya, tapi sekarang
kehamilannya sudah cukup bulan bahkan lewat dari tanggal taksiran
persalinannya
BAB IV
PENUTUP
4. 1
Kesimpulan
Anensefalus
adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang terjadi pada awal
perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan pembentuk otak dan
korda spinalis). Resiko terjadinya anensefalus bisa dikurangi dengan cara
meningkatkan asupan asam folat minimal 3
bulan
sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba
, Candranita Manuaba, dan Fajar Manuaba. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC :
Jakarta.
Ilmu
Kesehatan Anak, Edisi 5 Vol. 13 Nelson
Patofisiologi
Untuk Keperawatan dr. Jan Tambayang
Diagnosa
Keperawatan, edisi 8 Lynda Juall Carpenito